Sabtu, 04 Juni 2011

BENGKUANG SEBAGAI PESTISIDA NABATI

BENGKUANG
(Pachyrrhyzus erosus Urban)


Tanaman bengkuang merupakan tanaman tahunan yang menghasilkan umbi akar, dengan bentuk membulat seperti gasing. Kulit umbi tipis dan berwarna kuning pucat. Bagian dalam umbi berwarna putih, mengandung air, serta berasa manis..Bengkuang dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1-1000 m dpl). Bengkuang merupakan tumbuhan semak semusim yang tumbuh membelit. Batang bulat, berambut dan berwarna hijau.
Daun tunggal, bulat, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, tulang daun menyirip, permukaan berbulu, panjang 7-10 cm, lebar 5-9 cm, berwarna hijau.
Bunga majemuk, bentuk tandan, letak di ketiak daun, tiap tangkai terdiri atas 2-4 kuntum, berwarna ungu kebiruan. Buah polong berbentuk pipih dan berwarna hijau. Biji keras, bentuk ginjal, berwarna kuning kotor.
Akar tunggang berumbi. Perbanyakan tanaman dengan biji.
           Biasanya Bengkuang yang dikenal adalah umbinya, karena kandungan vitamin dan gizi yang cukup tinggi . kandungan utama bengkuang adalah air, yaitu 85 gram per 100 gram umbi.  Kadar energinya yang cukup rendah  (55 kkal/100 g) memungkinkan bengkuang untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang baik bagi pelaksana diet rendah kalori dan penderita diabetes melitus.
         Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan bengkuang digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif.
              Buah bengkuang bisa langsung dimakan, dibuat obat dan untuk kecantikan (identik dengan pemutih kulit).  
             Umbi ini tidak bisa dibuat pestisida nabati, yang bisa dibuat pestisida nabati adalah bagian daun dan biji karena mengandung racun di dalamnya.
          Biji bengkuang mengandung zat-zat seperti rotenone, pachyrrhizid, pachyrrhizine, saponin, dan lain-lain yang bekerja secara sinergis sebagai insektisida dan juga akarisida

Daun bengkuang
 buah bengkuang
biji bengkuang

OPT sasaran: Hortikultura:
Croccidolomia binotalis, Aphis fabae, A.craccivora, Bombix mori, Dysdercus megalopygus, Epilachna varivestis, Myzus persicae, Nezara viridula, Plutella xylostella dan Spodoptera litura.

Tanaman pangan: 
 Serbuk atau tepung biji bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benih tanaman dari serangan hama gudang. Serangga yang teracuni mati kelaparan yang disebabkan oleh kelumpuhan alat-alat mulut.

Cara membuat  :
Biji dan daun dicuci, ditumbuk, ekstraknya diencerkan dengan aquades. Alkohol dan petroleum eter dapat digunakan sebagai pelarut. Aplikasi dilakukan dengan penghembusan atau penyemprotan ke bagian tanaman.
Ekstrak biji bengkuang bersifat toksik terhadap larva ulat krop dengan LC50 : 11,48 %. Tingkat kematian terendah 13 % pada 4 hari setelah perlakuan dengan konsentrasi 12,5 % (125 gram per liter air) (Soekarto, et al, 1999).

(cara lain Ekstrak biji bengkuang dibuat dengan cara menyaring campuran tepung biji bengkuang dengan pelarut air, etanol 96%, atau metanol 96%)




Dari berbagai sumber.dan dari saungsurip

2 komentar:

sumberjambe mengatakan...

Artikel yang sangat berguna tentang pestisida nabati dari bengkuang (judul lebih yahud/SEO). Tapi saya mas... sayang blog-nya kok ada iklan pop-up.
Dari blog kecamatan sumberjambe.

lutfi mengatakan...

iya pak, gimana cara menghilangkan iklan pop up?