Jumat, 14 Oktober 2011

KUMBANG HELM MUSUH ALAMI DAN HAMA

Kumbang kubah (kumbang helm/ koksi)
Kumbang koksi adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta pada beberapa jenis berbintik-bintik. Di negara-negara Barat, hewan ini dikenal dengan nama ladybird atau ladybug. Awam menyebut kumbang koksi sebagai kepik, karena ukurannya dan perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa kepik (Hemiptera).  Kumbang ini ditemukan di seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah tempat hidup tanaman yang menyediakan makanannya. Di dunia ini kurang lebih ada sekitar 5.000 spesies dan yang terbesar panjang tubuhnya mencapai hampir 1 cm  (.http://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang_koksi)

klasifikasi :

Natura - nature

Mundus Plinius - physical world

Naturalia

Biota
Domain
Eukaryota - eukaryotes
Kingdom
Animalia C. Linnaeus, 1758 - animals
Subkingdom
Bilateria (Hatschek, 1888) Cavalier-Smith, 1983 - bilaterians
Branch
Protostomia Grobben, 1908 - protostomes
Infrakingdom
Ecdysozoa Aguinaldo et al., 1997 ex Cavalier-Smith, 1998 - ecdysozoans
Superphylum
Panarthropoda
Phylum
Arthropoda Latreille, 1829 - arthropods
Subphylum
Mandibulata Snodgrass, 1938
Infraphylum
Atelocerata
Superclass
Panhexapoda
Epiclass
Hexapoda
Class
Insecta C. Linnaeus, 1758 - insects
Subclass
Dicondylia
Infraclass
Pterygota
Division
Neoptera
Subdivision
Endopterygota
Order
Coleoptera C. Linnaeus, 1758 - beetles
Suborder
Polyphaga Emery, 1886
Infraorder
Cucujiformia
Superfamily
Cucujoidea
Family
Coccinellidae - ladybird beetles


 (http://estiarana.blogspot.com/2011/02/klasifikasi-kumbang-kepik-koksi.html)












ANATOMI














 


Kumbang koksi (kumbang kepik) memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di punggungnya. Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna mencolok ditambah dengan pola seperti totol-totol. Sayap keras yang berwarna-warni itu sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Sayap depannya yang keras juga bisa berfungsi seperti perisai pelindung.

Kumbang koksi (kumbang kepik) memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan hewan-hewan kecil seperti kutu daun. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit. 
Daur  hidup
Kumbang helm ini termasuk serangga dengan metamorfosis sempurna  yaitu telur -- larva -- kepompong dan imago 

1. Telur    

Telur biasanya diletakkan berleompok sekitar 50 butir berbentuk lonjong  Kuning dan biasanya menetas setelah satu minggu




2. Larva
larva berbentuk hitam dengan adanya garis putih .Larva kumbang kepik umumnya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian kulit.

 









3. Kepompong
Larva kumbang kepik yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam

 


4. Imago
 
Kumbang koksi atau kumbang kepik dapat hidup sampai 2 – 3 tahun di habitannya. 


MAKANAN KUMBANG HELM/KOKSI

KUMBANG INI MERUPAKAN MUSUH ALAMI YANG HARUS DI JAGA
Kumbang kepik dikenal sebagai salah satu pembasmi hama ramah lingkungan. Mayoritas dari kumbang koksi atau kumbang kepik adalah karnivora yang memakan hewan-hewan kecil penghisap tanaman semisal kutu daun (afid). Larva dan kumbang kepik dewasa dari spesies yang sama biasanya memakan makanan yang sama. Kumbang Kepik makan dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya. Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya untuk menyuntikkan enzim pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisap jaringan tubuh mangsanya yang sudah berbentuk cair. Seekor kumbang kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun sepanjang hidupnya.  


CATATAN PENTING  : Tetapi tidak semua kumbang kepik membawa manfaat bagi manusia. Beberapa spesies kumbang kepik semisal kumbang kepik Jepang dan kumbang kepik dari spesies Epilachna admirabilis (lihat gambar di bawah) diketahui memakan daun tanaman budidaya semisal daun terong sehingga merusak tanaman dan dalam hal ini merugikan petani. Kumbang kepik tersebut biasanya meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya karena mereka tidak memakan urat daunnya. 




 

 Seperti kebanyakan serangga dan hewan, kepik koksi di wilayah empat musim juga melakukan hibernasi (tidur panjang di musim dingin). Kepik koksi biasanya berkumpul dalam jumlah besar di tempat-tempat seperti di bawah balok kayu, kulit batang, atau timbunan daun saat berhibernasi. Selama periode tidur panjang itu, mereka bertahan dengan memanfaatkan persediaan makanan di tubuhnya.



Kumbang kepik memiliki cara unik dalam mempertahankan diri. Bila merasa terancam bahaya, ia akan berpura-pura mati dengan cara membalikkan tubuhnya dan menarik kakinya ke dalam. Sebagai mekanisme perlindungan lebih lanjut, ia akan mengeluarkan cairan berwarna kuning dari persendian kakinya. Cairan ini memiliki bau dan rasa yang tidak enak sehingga jika berhasil, pemangsanya tidak jadi memakannya karena tidak tahan dengan cairan tersebut.

 
REPRODUKSI
 
Reproduksi dan Daur Hidup kumbang kepik / kumbang koksi


Kumbang kepik melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2 kumbang kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan perkawinan dan berkembang biak secara normal karena kadang dari spesies kumbang kepik yang sama bisa memiliki corak warna (variasi sayap elitra) yang berbeda. Kumbang kepik betina dari jenis kumbang kepik karnivora selanjutnya memilih tempat yang banyak dihuni oleh serangga makananannya agar begitu menetas, larvanya mendapat persediaan makanan melimpah. Pada kumbang kepik pemakan daun, betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kumbang kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai.

Sumber: 

 1. (.http://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang_koksi)
   2.     (http://estiarana.blogspot.com/2011/02/klasifikasi-kumbang-kepik-koksi.html)


  .