Kamis, 06 Juni 2013

PEMUPUKAN HARA SPESIFIK LOKASI (PHSL)

           Saat ini Petani sudah bisa secara langsung mengetahui bagaimana melakukan pemupukan pada padi sawah melalui web site dan sambungan langsung bebas pulsa, sebagaimana informasi yang telah dikeluarkan badan litbang Deptan

.



             Penggunaan pupuk sangat penting untuk peningkatan produktivitas tanaman padi dalam upaya mencapai surplus beras 10 juta ton tahun 2014. Tetapi, bila diberikan terlalu banyak atau terlalu sedikit atau pada waktu yang tidak tepat, biaya pemupukan yang dikeluarkan ini tidak dapat meningkatkan produksi maupun pendapatan petani. Kerjasama jangka panjang Badan Litbang Pertanian dengan International Rice Research Institute (IRRI) telah menghasilkan perangkat lunak teknologi pemupukan hara spesifik lokasi (PHSL) yang bisa diakses melalui situs (web): http://webapps.irri.org/nm/id.
             Teknologi PHSL berbasis web di Internet telah dirilis oleh Menteri Pertanian pada Januari 2011. Setelah menjawab sekitar 14 pertanyaan, yang dapat dengan mudah dijawab oleh para petani, biasanya dengan bantuan penyuluh, rekomendasi pemupukan yang sesuai untuk kondisi sawah petani diberikan dalam bentuk tercetak.
          Hasil penelitian terbaru di sembilan provinsi menunjukkan penggunaan teknologi PHSL meningkatkan hasil gabah 200 kg/ha pada 75 petani di Jawa dan 600 kg/ha pada 231 petani di 6 provinsi di luar Jawa. Pendapatan petani padi meningkat sebesar Rp 714.000 per hektar di Jawa dan sebesar Rp 1.972.000 per hektar di luar Jawa. Peningkatan hasil dan pendapatan ini dicapai dengan penggunaan pupuk yang lebih hemat, terutama pupuk nitrogen dan fosfor di semua provinsi.
        Dalam rangka untuk mencapai lebih cepat petani padi skala kecil, Badan Litbang Pertanian juga telah mengembangkan aplikasi ponsel dari PHSL, yang disebut sebagai PHSL HP. Dengan PHSL HP, petani dapat menelfon nomor 135 secara gratis menggunakan ponsel dan mengikuti petunjuk dari rekaman suara. Petani dapat memilih salah satu dari lima bahasa (Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, dan Bugis) dengan menekan nomor yang sesuai pada keypad telepon. Petani kemudian menjawab lima pertanyaan sederhana dengan keypad dan menerima rekomendasi pemupukan melalui SMS di ponsel mereka. PHSL HP diluncurkan untuk digunakan dengan ponsel pelanggan Telkomsel dan diharapkan segera dengan operator selular lainnya di seluruh Indonesia.
             Sampai Desember 2012 pengguna PHSL berbasis web mencapai lebih dari 15.000 pengunjung sedangkan PHSL HP mencapai lebih dari 54.000 penelfon. Dibandingkan sekitar 15 juta keluarga petani padi di Indonesia, upaya yang lebih sistematis dan berkelanjutan diperlukan untuk mendiseminasikan teknologi ini.

(Sumber : http://pangan.litbang.deptan.go.id)
(http://dph.madiunkab.go.id/berita-160-adopsi-teknologi-pemupukan-hara-spesifik-lokasi-phsl.html)