Senin, 26 September 2011

PENGGEREK BATANG JAGUNG (STALK BORER)

Penggerek Batang Jagung (Ostrinia furnacalis Guenee)


Phylum:ARTHROPODA
Class:HEXAPODA
Order:Lepidoptera
Family                           

Pyralidae

Penggerek batang ini merupakan hama penting pada jagung karena bisa menurunkan hasil hingga 80 %.Dahulu sering disangka sebagai Pyrausta nubilalis (european corn borer), yang mirip sekali dengan Ostrinia furnacalis.

Bioekologi.

a. Telur  
Diletakkan berwarna putih, berkelompok, satu kelompok telur beragam antara 30-50 butir, seekor ngengat betina mampu meletakkan telur 602-817 butir, umur telur 3-4 hari. Ngengat betina lebih menyukai meletakkan telur pada tanaman jagungyang tinggi dan telur di letakkan pada permukaan bagian bawah daun utamanya pada daun ke 5-9, umur telur 3-4 hari,


b. Larva
Larva yang baru menetas berwarna putih kekuning-kuningan, makan berpindah- pindah,  larva  muda    makan  pada  bagian  alur  bunga  jantan,  setelah  instar  lanjut menggerek batang, umur larva 17-30 hari.

c. Pupa 
Biasanya terbentuk di dalam batang, berwarna coklat kemerah merahan, umur pupa  6 - 9 Hari  

 



  d. Ngengat
   Ngengat ini aktif pada malam hari umur ngegat 7 - 11 hari




Gejala serangan

Larva O. furnacalis ini mempunyai karakteristik kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung yaitu lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, tumpukan tassel yang rusak,  
 Lubang pada daun

 Larva menggorok bagian tengah batang


 membuat patah batang


Pengendalian

a). Kultur teknis

-     Waktu tanam yang tepat,

-     Tumpangsari jagung dengan kedelai atan kacang tanah.

-     Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman)


b). Pengendalian hayati

Pemanfaatan  musuh  alami  seperti  : Parasitoid Trichogramma spp.  Parasitoid tersebut dapat memarasit telur O. furnacalis. Predator Euborellia annulata memangsa larva dan pupa O. furnacalis. Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki mengendalikan larva O. furnacalis, Cendawan sebagai entomopatogenik adalah Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae mengendalikan larv O. furnacalis. Ambang ekonomi 1 larva /tanaman.


c).  Pengendalian kimiawi

Penggunaan insektisida yang berbahan aktif monokrotofos, triazofos, diklhrofos, dan karbofuran efektif untuk menekan serangan penggerek batang jagung.

(Sumber Pustaka Deptan)








Tidak ada komentar: