Sabtu, 08 Oktober 2011

KOMPOS DAN MOL ALAMI

KOMPOS :
 
bahan alami yang telah lapuk melalui
proses penghancuran/penguraian
Oleh mikro organisme (bakteri)
Dengan waktu dan cara tertentu.


KOMPOS berguna untuk memperbaiki tekstur, struktur tanah, mendukung kehidupan mikro
dan makro organisme serta sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
 

 Mengapa Kompos harus diproses?

Mempercepat terjadinya pengomposan dan merata

Membunuh bakteri yang merugikan

Membunuh biji gulma/rumput

Meningkatkan unsur hara

 Fungsi/Peranan Kompos:

Meningkatkan nutrisi dalam tanah

Memperbaiki tekstur dan struktur tanah

Memperbaiki aerasi dalam tanah

Kemampuan mengikat air dalam tanah

Kestabilan tanah

Memperbaiki habitat organisme tanah

Persyaratan KOMPOS :

- Terlindung dari sinar matahari dan hujan.

- Perbandingan bahan kondisi C/N ratio dari bahan.

- Terdapat kandungan nutrisi (N-P-K)

     N  = Jerami, hijauan daun, kotoran hewan,

             enceng gondok, limbah sayuran/buah.

     P  = Batang pisang.

     K  = Sekam di bakar, serbuk gergaji, dolumit.

-  Menjaga sirkulasi udara.

-  Menjaga suhu.

-  Menjaga kelembaban.

-  Meningkatkan kadar nutrisi bagi tanaman.

Penambatan Bakteri

Bahan-bahan dan alat :

1 kg beras dimasak jadi nasi,

2 botol cuka makan ukuran 60 ml,

2 kardus bekas, dan

Selasah/daun bambu kering.

Proses Penambatan Bakteri:

-  Bakteri Sacharomycees (Warna Hitam) maka nasi

    langsung dikepal-kepal, kemudian dimasukkan kedalam

    kardus yang telah berisi serasah bambu.


-  Bakteri Lactobacillus (Warna Orange/kuning), maka

    tangan kita dibasahi dengan cuka, kemudian nasi yang

    sudah dingin kita kepal-kepal kemudian dimasukkan

    kedalam kardus yang telah berisi serasah bambu.


- Bakteri Sacharomycees dan Lactobacillus, dibasahi

    dengan cuka, kemudian nasi yang masih panas kita

    kepal-kepal kemudian dimasukkan kedalam kardus

    yang telah berisi serasah bambu.


- Proses penambatan berlangsung 7 hari
 
 Tangan dilumuri cuka dan mengepal nasi panas

 
Taruh dalam kardus yang dialasi dengan seresah daun bambu

Penambatan yang sudah jadi. siap diproses jadil mol
 
Pembuatan Mol


Mol yang dimaksud disini khusus

       dipergunakan sebagai bahan

       untuk mempercepat penguaraian

       kompos (bahan dekompuser).


Bahan-bahan dan alat :

- 1 kg gula merah.

-10 liter air bekas cucian beras (leri).

- Kepelan nasi hasil dari penambatan.

- Toples plastik kapasitas 10 liter.



Proses pembuatan MOL Nasi:

- Air cucian beras ditambah Gula merah yang telah

    dihaluskan masukkan kedalam drum plastik dan

    aduk sampai rata, 

- Kepelan nasi hasil penambatan dimasukkan ke

    dalam drum yang sudah berisi campuran tadi

    sambil diremas-remas.

- Tutup rapat ember dengan plastik, dan berikan

    slang plastik yang disambungkan dengan air yang

    berada pada botol.

- Biarkan minimal selama 21  hari.
 
Pembuatan Kompos ada 2 cara :

1. Secara mix (dicampur)

2. Secara berlapis


Bahan :

- Sisa tanaman,

- Hijauan,

- Jerami,

- Kotoran hewan (KOHE),

- Serbuk gergaji,

- Kapur (CaCo3),

- Mol Nasi.




Cara pembuatan :

- Semua bahan di potong-potong,

- Untuk menjaga kelembaban dibagian paling dasar

    diberi sekam.

- Lapisan ke-1 letakkan kotoran hewan, sirami

    dengan MOL Nasi.

- Lapisan ke-2 letakkan/sebarkan sisa tanaman

    seperti jerami setebal maksimal 20-30 Cm,

- Letakan bahan organik lain dilapisan ke-3 serbuk

    gergaji, Sirami dengan MOL Nasi hingga bahan 

    dalam kondisi lembab (tidak terlalu basah & tidak

    kering),

- Lapisan ke-4 bahan lainnya dan seterusnya

- Paling atas taburi kapur dengan rata, hingga

    mencapai ketinggian 1,5 Meter.


Indikator Kompos Jadi/Matang

Kompos dinyatakan sudah Jadi/Matang, apabila sudah tidak terasa panas, berwarna gelap, gembur dan pH sekitar 6-7 serta berbau seperti bahan aslinya.
 
di ukur PHnya  dan di kemas
(SUMBER : PPK SAMPOERNA)