KOMPOS :
bahan alami yang telah lapuk melalui
proses penghancuran/penguraian
Oleh mikro organisme (bakteri)
Dengan waktu dan cara tertentu.
KOMPOS berguna untuk memperbaiki tekstur, struktur tanah, mendukung kehidupan mikro
dan makro organisme serta sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
Mengapa Kompos harus diproses?
•Mempercepat terjadinya pengomposan dan merata
•Membunuh bakteri yang merugikan
•Membunuh biji gulma/rumput
•Meningkatkan unsur hara
Fungsi/Peranan Kompos:
•Meningkatkan nutrisi dalam tanah
•Memperbaiki tekstur dan struktur tanah
•Memperbaiki aerasi dalam tanah
•Kemampuan mengikat air dalam tanah
•Kestabilan tanah
•Memperbaiki habitat organisme tanah
Persyaratan KOMPOS :
- Terlindung dari sinar matahari dan hujan.
- Perbandingan bahan kondisi C/N ratio dari bahan.
- Terdapat kandungan nutrisi (N-P-K)
N = Jerami, hijauan daun, kotoran hewan,
enceng gondok, limbah sayuran/buah.
P = Batang pisang.
K = Sekam di bakar, serbuk gergaji, dolumit.
- Menjaga sirkulasi udara.
- Menjaga suhu.
- Menjaga kelembaban.
- Meningkatkan kadar nutrisi bagi tanaman.
Penambatan Bakteri
Bahan-bahan dan alat :
• 1 kg beras dimasak jadi nasi,
• 2 botol cuka makan ukuran 60 ml,
• 2 kardus bekas, dan
• Selasah/daun bambu kering.
Proses Penambatan Bakteri:
- Bakteri Sacharomycees (Warna Hitam) maka nasi
langsung dikepal-kepal, kemudian dimasukkan kedalam
kardus yang telah berisi serasah bambu.
- Bakteri Lactobacillus (Warna Orange/kuning), maka
tangan kita dibasahi dengan cuka, kemudian nasi yang
sudah dingin kita kepal-kepal kemudian dimasukkan
kedalam kardus yang telah berisi serasah bambu.
- Bakteri Sacharomycees dan Lactobacillus, dibasahi
dengan cuka, kemudian nasi yang masih panas kita
kepal-kepal kemudian dimasukkan kedalam kardus
yang telah berisi serasah bambu.
- Proses penambatan berlangsung 7 hari
Tangan dilumuri cuka dan mengepal nasi panas
Taruh dalam kardus yang dialasi dengan seresah daun bambu
Penambatan yang sudah jadi. siap diproses jadil mol
Pembuatan Mol
Mol yang dimaksud disini khusus
dipergunakan sebagai bahan
untuk mempercepat penguaraian
kompos (bahan dekompuser).
Bahan-bahan dan alat :
- 1 kg gula merah.
-10 liter air bekas cucian beras (leri).
- Kepelan nasi hasil dari penambatan.
- Toples plastik kapasitas 10 liter.
Proses pembuatan MOL Nasi:
- Air cucian beras ditambah Gula merah yang telah
dihaluskan masukkan kedalam drum plastik dan
aduk sampai rata,
- Kepelan nasi hasil penambatan dimasukkan ke
dalam drum yang sudah berisi campuran tadi
sambil diremas-remas.
- Tutup rapat ember dengan plastik, dan berikan
slang plastik yang disambungkan dengan air yang
berada pada botol.
- Biarkan minimal selama 21 hari.
Pembuatan Kompos ada 2 cara :
1. Secara mix (dicampur)
2. Secara berlapis
Bahan :
- Sisa tanaman,
- Hijauan,
- Jerami,
- Kotoran hewan (KOHE),
- Serbuk gergaji,
- Kapur (CaCo3),
- Mol Nasi.
Cara pembuatan :
- Semua bahan di potong-potong,
- Untuk menjaga kelembaban dibagian paling dasar
diberi sekam.
- Lapisan ke-1 letakkan kotoran hewan, sirami
dengan MOL Nasi.
- Lapisan ke-2 letakkan/sebarkan sisa tanaman
seperti jerami setebal maksimal 20-30 Cm,
- Letakan bahan organik lain dilapisan ke-3 serbuk
gergaji, Sirami dengan MOL Nasi hingga bahan
dalam kondisi lembab (tidak terlalu basah & tidak
kering),
- Lapisan ke-4 bahan lainnya dan seterusnya
- Paling atas taburi kapur dengan rata, hingga
mencapai ketinggian 1,5 Meter.
Indikator Kompos Jadi/Matang
Kompos dinyatakan sudah Jadi/Matang, apabila sudah tidak terasa panas, berwarna gelap, gembur dan pH sekitar 6-7 serta berbau seperti bahan aslinya.
(SUMBER : PPK SAMPOERNA)